Judul :
Anak Katak Hijau
Yang Nakal
Sumber : Internet(Fabel dari Korea)
Pengarang : Tidak Ada(Anonim)
Jenis Dongeng : Fabel
Tokoh Utama : Anak Katak Hijau
Tokoh Figuran : Ibu Katak Hijau
Ringkasan Cerita :
Dahulu kala di
sebuah kolam yang luas
tinggalah seekor anak katak hijau dan ibunya. Anak katak tersebut sangat nakal dan tidak pernah mengindahkan kata-kata ibunya. Jika ibunya menyuruhnya ke gunung, dia akan pergi ke laut. Jika ibunya menyuruhnya pergi ke timur, dia akan pergi ke barat. Pokoknya apapun yang diperintahkan ibunya, dia akan melakukan yang sebaliknya.
tinggalah seekor anak katak hijau dan ibunya. Anak katak tersebut sangat nakal dan tidak pernah mengindahkan kata-kata ibunya. Jika ibunya menyuruhnya ke gunung, dia akan pergi ke laut. Jika ibunya menyuruhnya pergi ke timur, dia akan pergi ke barat. Pokoknya apapun yang diperintahkan ibunya, dia akan melakukan yang sebaliknya.
“Apa yang harus
kulalukan pada anak ini” pikir ibu katak.“Kenapa dia tidak seperti anak-anak
katak lain yang selalu menuruti kata orang tua mereka.”
Suatu hari si ibu berkata, “Nak,
jangan pergi keluar rumah karena di luar sedang hujan deras. Nanti kau hanyut
terbawa arus.” Belum selelsai ibunya berbicara, anak katak tersebut sudah
melompat keluar sambil tertawa gembira,”hore…banjir aku akan bermain
sepuasnya!”
Setiap hari ibu
katak menasehati anaknya namun kelakuan anak katak itu bahkan semakin nakal
saja. Hal itu membuat ibu katak murung dan sedih sehingga dia pun jatuh sakit.
Semakin hari sakitnya semakin parah.
Suatu hari ketika dia merasa
tubuhnya semakin lemah, ibu katak memanggil anaknya,”Anakku, kurasa hidupku
tidak akan lama lagi. Jika aku mati, jangan kuburkan aku di atas gunung, kuburkanlah
aku di tepi sungai.”Ibu katak sebenarnya ingin dikubur di atas gunung, namun
karena anaknya selalu melakukan yang sebaliknya, maka dia pun berpesan yang
sebaliknya.
Akhirnya ibu katak
pun meninggal. Anak katak itu menangis dan menangis menyesali kelakuannya,
“Ibuku yang malang. Kenapa aku tidak pernah mau mendengarkan kata-katanya.
Sekarang dia telah tiada, aku sudah membunuhnya.”
Anak katak
tersebut lalu teringat pesan terakhir ibunya. “Aku selalu melakukan apapun yang
dilarang ibuku. Sekarang untuk menebus kesalahanku, aku akan melakukan apa yang
dipesan oleh ibu dengan sebaik-baiknya.”
Maka anak katak
itu menguburkan ibunya di tepi sungai.
Beberapa minggu kemudian hujan
turun dengan lebatnya, sehingga air sungai dimana anak katak itu menguburkan
ibunya meluap. Si anak katak begitu khawatir kuburan ibunya akan tersapu oleh
air sungai. Akhirnya dia memutuskan untuk pergi ke sungai dan mengawasinya.
Di tengah hujan
yang lebat dia menangis dan menangis. “Kwong-kwong-kwong. Wahai sungai jangan
bawa ibuku pergi!” Dan anak katak hijau itu akan selalu pergi ke sungai dan
menagis setiap hujan datang. Sejak itulah kenapa sampai saat ini kita selalu
mendengar katak hijau menangis setiap hujan turun.
Amanat/Pesan :
Ø
Kita
tidak boleh membantah perintah orangtua
Nama :~Eriko Prawunda D.J. (10)
~Muh.Naufal Nafi’ (16)
~Ramon Pradoto Aji H.I. (26)
Kelas :VII A